Rabu, 06 Maret 2013, IAIN Sunan Ampel
rusuh. Puluhan mahasiswa berunjuk rasa di depan Gedung Rektorat IAIN Sunan
Ampel. Mahasiswa mamaksa masuk untuk meminta penjelasan rektor terkait dana
praktikum dan PUSPEMA (Pusat Pendampingan Mahasiswa).
Keadaan semakin runyam ketika rektor
tidak memberikan keputusan yang tegas atas transparansi dana praktikum dan pertanggungjawaban
kinerja PUSPEMA. Marlaf Sucipto dari Senat Mahasiswa Fakultas Syari’ah menuntuk
kepada pihak rektorat untuk membuktikan secara tertulis atas pelaksanaan dan
penggunaan dana praktikum dan PUSPEMA.
Prof. Dr. Abd A’la meminta kepada
ketua PUSPEMA untuk menjelaskan secara rinci program dan penggunaan dan yang
dilakukan oleh PUSPEMA. “Kita sudah ada audit dan pertanggungjawaban
kita ada dalam audit itu. Saya komitmen, saya akan proses hukum bila ada oknum
menyalahgunakan dana itu,” ucap
rektor.
Namun, puluhan mahasiswa demonstran
tersebut masih merasa tidak puas. Tepat pukul 11.05 mahasiswa demonstran itu mulai
menghancurkan pot bunga yang ada di depan Gedung Rektorat. Bentrok kembali terjadi.
Puluhan mahasiswa itu memaksa masuk gedung rektorat secara paksa, bahkan dengan
cara menghanc urkan pintu kaca Gedung Rektorat hingga suara gemerincing pecahan
kaca itu membahana.
Sekitar pukul 11.48 kisruh kembali. Luapan
emosi puluhan mahasiswa IAIN Sunan Ampel belum terpuaskan. Mereka mulai
membakar sejumlah papan nama di Gedung Rektorat. Asap yang menggumpal, diiringi
adan dzuhur yang menggema semakin membuat suasan berkabung. Mahasiswa mengamuk
dan melempar kaca Gedung Rektorat lantai dua.
Ratusan mahasiswa IAIN Sunan Ampel
Surabaya hanya melihat puluhan demonstran yang mengamuk itu, sebagian hanya
dapat berteriak histeris ketika mendengar suara kaca pecah dari lantai dua. “Pokoknya
nama IAIN Sunan Ampel Surabaya akan jelek di mata masyarakat,” ujar seorang mahasiswa
ketika melihat aksi mahasiswa tersebut.
Akhirnya, tepat pukul 12.15, aparat
kepolisian tiba di depan Gedung Rektorat. Seorang polisi mencoba melerai aksi
mahasiswa tersebut. Tak lama kemudian terdengar suara polisi dari pengeras
suara, “kepada adek mahasiswa yang tidak berkepentingan, segera meninggalkan
tempat ini, dan melanjutkan aktivitasnya masing-masing.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar